BAUT Targetkan Penjualan Rp 160 M

BERITA

JAKARTA, investor.id – PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), emiten logam konstruksi yang fokus pada produk mur dan baut, menargetkan pertumbuhan penjualan hingga Rp 160,60 miliar pada 2025. Untuk mencapai target tersebut, perseroan menyiapkan strategi komprehensif yang mencakup efisiensi operasional, penguatan digitalisasi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Direktur Utama Mitra Angkasa Sejahtera Simon Hendiawan menyampaikan bahwa perseroan juga membidik peningkatan laba bruto menjadi Rp 38,06 miliar pada tahun depan. Target tersebut diharapkan dapat dicapai melalui pemulihan kinerja keuangan dan penguatan posisi pasar yang berkelanjutan.

“Fokus utama kami adalah efisiensi, adaptasi teknologi, dan pendekatan yang lebih dekat dengan kebutuhan pelanggan,” ujar Simon dalam Paparan Publik di Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Sepanjang tahun buku 2024, BAUT mencatat penjualan sebesar Rp 152,95 miliar dengan laba bruto Rp 33,08 miliar. Perseroan memiliki 23 outlet RJ Steel yang tersebar di seluruh Indonesia, terdiri atas 11 kemitraan, 5 waralaba, dan 7 outlet milik entitas anak. Selain itu, BAUT terus memperluas kerja sama dengan berbagai industri, termasuk manufaktur, konstruksi, furnitur, hingga proyek strategis nasional.

Proyek yang telah diselesaikan BAUT hingga akhir 2024 antara lain pembangunan Stadion Dirmuthala dan Harapan Bangsa (PON Aceh), Stadion Kanjuruhan, Pakuwon Bekasi, serta beberapa bandara di Halim, Kediri, dan Bali.

Perseroan juga rutin memasok produk untuk kebutuhan industri seperti kereta api, springbed, sofa, hingga peralatan rumah tangga. Selain itu, BAUT secara agresif memasarkan merek FastFix yang diluncurkan tahun lalu.

Dalam hal digitalisasi, BAUT terus mengembangkan sistem operasional berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. “Kami terus berinovasi agar proses kerja lebih ramping dan terotomatisasi,” tutur Simon.

Untuk memperkuat organisasi internal, BAUT telah menerapkan Goal Agreement Form (GAF), yakni sistem Key Performance Indicator (KPI) berbasis hasil, yang akan digunakan untuk evaluasi kinerja pada 2025. Perseroan juga menggelar pelatihan rutin bagi tim sales, inventory, dan operasional guna memperkuat kapasitas teknis dan pelayanan.

Sementara itu, Direktur BAUT Foong Tak Hoy menjelaskan bahwa meski pendapatan masih tumbuh, laba bersih BAUT tertekan karena pergeseran struktur biaya yang lebih berorientasi langsung pada end-user.

“Ini kami anggap sebagai investasi awal. Dengan basis pelanggan end-user yang terus bertambah, dampaknya akan positif dalam jangka menengah dan panjang,” katanya.

Ekuitas BAUT pada 2024 tercatat sebesar Rp 183,64 miliar, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 197,86 miliar. Namun, liabilitas berhasil ditekan menjadi Rp 44,41 miliar dari sebelumnya Rp 58,75 miliar. Total aset BAUT per akhir 2024 mencapai Rp 228,05 miliar.

Foong menambahkan, tantangan eksternal seperti ketidakpastian geopolitik dan suku bunga tinggi turut memengaruhi daya beli sektor konstruksi dan manufaktur. Namun, BAUT tetap optimistis terhadap prospek bisnis dengan strategi yang resilien dan fokus jangka panjang.

“Kami percaya bahwa dengan tata kelola yang kuat dan semangat inovasi, BAUT akan terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham,” tegasnya.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Jumat (16/5/2025) di Hotel Mercure Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, BAUT menyetujui lima agenda utama, termasuk pengesahan laporan keuangan 2024 dan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk 2025.

RUPST juga mengesahkan pengunduran diri Surya Susilo dari jabatan Komisaris, serta perubahan susunan direksi. Berikut struktur manajemen baru BAUT yang efektif per 1 Juni 2025:

Dewan Direksi:

Direktur Utama: Foong Tak Hoy

Direktur: Simon Hendiawan

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama: Indriani Suhartono

Komisaris Independen: Sihol Siagian

BERITA

BAUT Targetkan Penjualan Rp 160 M

Berita Lainnya

Solusi Kebutuhan Mur & Baut Berkualitas untuk Berbagai Industri